Namaku
Anto,aku seorang fotografer dan seorang blogger. Dulu waktu SMA aku punya teman
bernama Lusiana, biasa dipanggil Lusi akrabnya. Waktu sma postur tubuhnya tidak
bagus, tubuhnya gendut dan warna kulitnya hitam.
Sekarang
aku dapat job utuk majalah dewasa dan kalender, tapi aku bingung karena tidak
ada model yang mau difoto hot. Tapi tiba-tiba Lusi inbox aku, dia mau pinjam
uang denganku. Setelah aku lihat profilnya, ternyata dia sudah berubah langsing
dengan ukuran payudara 36B dan kulitnya putih mulus dan rambutnya hitam lurus. Lalu
terlintas ide jahat untuk memanfaatkannya, dalam hati ku berkata “ini cocok
untuk ku jadikan foto model majalah dewasa.”
Saat
dia menelponku “hallo maaf ini siapa ya?”
“hallo
Nto ini aku Lusi, masih ingat kan?”
“oh
iya, gimana Lus?”
“gini
Nto seperti kemarin disosmed, aku mau pinjem uang bisa enggak?”
“oke
bisa tapi ada syaratnya” balas Anto mencoba menjebak.
“apa
syaratnya?”
“besok
aku kerumah kamu saja kita bertatap muka langsung” Kilah Anto padahal dia
sengaja mengulur waktu untuk mempersiapkan jebakan.
“oke
aku tunggu yach”
***
Keesokan
harinya anto menemui Lusi dirumahnya, begitu masuk diruang tamu terpajang
berbagai foto. Ternyata Lusi sudah menikah tapi belum punya anak.
“kamu
sudah menikah Lus ... suamimu dimana ... ko’ sepi?” Anto mencoba bertanya
“iya
nich suamiku sedang merantau” jawab Lusi
“Terus
anak kamu dimana?”
“kamu
ngaco ach aku belum punya anak dan aku tinggal sedirian dirumah” lalu Lusi
balik bertanya “eh bisa enggak, dimana uangnya?”
“eits
sabar dulu, karena uang yang kamu pinjam tergolong besar ada persyaratannya.
Isi perjanjian itu sudah aku tulis, aku butuh tandatanganmu kalau kamu setuju.”
Kata Anto seraya meyodorkan kertas bermaterai kepada Lusi.
Lusi
membaca surat perjanjian tersebut. Isi perjanjian itu kurang lebih adalah “saya
Lusiana bersedia melunasi hutang dengan bunga 50% apa bila dalam tempo 1 bulan tidak bisa
melunasi hutang tersebut saya bersedia menjadi foto model dan budak tuan Anto
selama 2 hari dan mematuhi segala perintah tuan Anto dimasa tersebut tanpa
terkecuali, serta saya akan tinggal bersama tuan Anto dimasa itu. Apabila saya
mengingkari perjanjian ini saya siap mepertanggung jawabkannya didepan hukum.”
Ternyata anto sudah mempersiapkan jebakan ini untuk menjerumuskan lusi.
“yang
bener ini Ant, masa gini perjanjiannya?” protes Lusi
“ya
itu terserah kamu, kalo setuju aku kasih uangnya kalo tidak ya mohon maaf” jawab
Anto dengan santainya.
Sejenak
Lusi memikirkannya dalam-dalam. Karena dia sangat butuh uang itu untuk melunasi
hutang-hutangnya dan untuk kebutuhan lainnya, akhirnya Lusi menyetujuinya.
“oke
aku tandatangani perjanjian ini” dalam hati Lusi berkata “aku harus melunasinya
sebelum jatuh tempo” seraya menandatangani perjanjian itu.
“nah
gitu donk, ini uangnya dan sampai jumpa 1 bulan yang akan datang”
Lalu
Anto meninggalkan Lusi sendirian dirumahnya.
***
Satu
bulan sudah berlalu tapi Lusi belum bisa melunasi hutangnya. Dirumahnya dia
kelihatan cemas menunggu kedatangan Anto. Lalu tiba-tiba Anto datang.
“gimana
Lus kamu mau melunasi hutang-hutang kamu” tagih Anto
“aduh
Nto aku belum punya uang jangankan untuk membayar hutangku untuk bayar bunganya
saja aku belum bisa” Melas Lusi.
“gak
bisa gitu donk Lus perjanjiannya kan 1 bulan” tegas Anto.
“iya
tapi ... ah aku minta keringanan sedikit saja” bujuk Lusi mencoba merayu.
“maaf
Lus perjanjian tetaplah perjanjian, kamu tinggal pilih mau jadi foto model dan
budak ku atau kita selesaikan dikantor polisi” ancam Anto “kebetulan aku ada
proyek fotografi untuk majalah dewasa”
Sontak
Lusi kaget mendengarnya tapi dia takut suaminya tahu apalagi kalau dipenjara. Dengan
terpaksa dan hati yang hancur Lusi memilih menjadi budak Anto. Anto pun
tersenyum menyambut kemenangan sambil menghisab rokok dalam-dalam.
“jangan,
jangan sampai suamiku tahu. Baiklah janji adalah hutang dan hutang harus
dilunasi” kata Lusi lirih.
“oke
sekarang kamu ikut aku dan mulai sekarang aku jadi tuanmu, aku bebas minta
apapun dari kamu” kata Anto sambil meyodorkan sebuah pakaian.
“iya
tuan” kata Lusi
“Sekarang
pakai baju itu tapi ga usah pakai daleman”
Lalu
Lusi masuk kedalam untuk ganti pakaian seperti yang diperintahkan Anto. Tak berapa
lama Lusi muncul mengenakan pakaian yang diberikan Anto. Lusi mengenakan hem
tipis tanpa lengan yang sangat pendek dengan rok hotpants super pendek. Sehingga
tampak sedikit bongkahan pantatnya yang padat berisi. Sebenarnya Lusi malu,
namun itulah konsekuensi dari perjanjiannya. Dengan menahan rasa malu Lusi
menuju mobil Anto.
“wow
kamu cantik dengan pakaian itu” kata Anto tersenyum nakal “oke kita jalan, sesi
pertama pemotretan ditepi pantai”
Sesampainya
dipantai yang sepi mereka langsung melakukan pemotretan.
“coba
sekarang kamu pose bebas dengan gaya kamu”
Lusipun
menurutinya namun posenya kurang memuaskan Anto.
“nah
sekarang Lus, coba kamu buka kancing bagian atas”
“baik
tuan Anto”
“nah
gitukan yahuud”
Lalu
Lusi dipotret lagi dengan gaya-gaya sensual.
“sekarang
buka pakaian atas kamu” perintah Anto.
“tapi
tuan...” tolak Lusi
“kenapa
kamu menolak, ingat perjanjiannya” nada Anto sedikit meninggi
“baikalah
saya laksanakan” jawab Lusi dengan ragu.
Setelah
selesai merekapun kembali kedalam mobil melanjutkan perjalanan menuju vila Anto.
Dalam perjalanan Lusi sudah tidak mengenakan pakaian lagi. Yang tersisa hanya
tinggal bra dan cd saja yang ia kenakan. Selama diperjalanan Anto selalu memainkan
payudara Lusi dan terkadang memasukan jari tangannya kevagina Lusi. Lusi hanya
pasrah tubuhnya dikerjai Anto, namun sesekali Lusi meleguh keenakan.
BERSAMBUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar