Sabtu, 17 Maret 2018

Terjerumus Akibat Hutang



Namaku Anto,aku seorang fotografer dan seorang blogger. Dulu waktu SMA aku punya teman bernama Lusiana, biasa dipanggil Lusi akrabnya. Waktu sma postur tubuhnya tidak bagus, tubuhnya gendut dan warna kulitnya hitam.
Sekarang aku dapat job utuk majalah dewasa dan kalender, tapi aku bingung karena tidak ada model yang mau difoto hot. Tapi tiba-tiba Lusi inbox aku, dia mau pinjam uang denganku. Setelah aku lihat profilnya, ternyata dia sudah berubah langsing dengan ukuran payudara 36B dan kulitnya putih mulus dan rambutnya hitam lurus. Lalu terlintas ide jahat untuk memanfaatkannya, dalam hati ku berkata “ini cocok untuk ku jadikan foto model majalah dewasa.”
Saat dia menelponku “hallo maaf ini siapa ya?”
“hallo Nto ini aku Lusi, masih ingat kan?”
“oh iya, gimana Lus?”
“gini Nto seperti kemarin disosmed, aku mau pinjem uang bisa enggak?”
“oke bisa tapi ada syaratnya” balas Anto mencoba menjebak.
“apa syaratnya?”
“besok aku kerumah kamu saja kita bertatap muka langsung” Kilah Anto padahal dia sengaja mengulur waktu untuk mempersiapkan jebakan.
“oke aku tunggu yach”
***
Keesokan harinya anto menemui Lusi dirumahnya, begitu masuk diruang tamu terpajang berbagai foto. Ternyata Lusi sudah menikah tapi belum punya anak.
“kamu sudah menikah Lus ... suamimu dimana ... ko’ sepi?” Anto mencoba bertanya
“iya nich suamiku sedang merantau” jawab Lusi
“Terus anak kamu dimana?”
“kamu ngaco ach aku belum punya anak dan aku tinggal sedirian dirumah” lalu Lusi balik bertanya “eh bisa enggak, dimana uangnya?”
“eits sabar dulu, karena uang yang kamu pinjam tergolong besar ada persyaratannya. Isi perjanjian itu sudah aku tulis, aku butuh tandatanganmu kalau kamu setuju.” Kata Anto seraya meyodorkan kertas bermaterai kepada Lusi.
Lusi membaca surat perjanjian tersebut. Isi perjanjian itu kurang lebih adalah “saya Lusiana bersedia melunasi hutang dengan bunga 50%  apa bila dalam tempo 1 bulan tidak bisa melunasi hutang tersebut saya bersedia menjadi foto model dan budak tuan Anto selama 2 hari dan mematuhi segala perintah tuan Anto dimasa tersebut tanpa terkecuali, serta saya akan tinggal bersama tuan Anto dimasa itu. Apabila saya mengingkari perjanjian ini saya siap mepertanggung jawabkannya didepan hukum.” Ternyata anto sudah mempersiapkan jebakan ini untuk menjerumuskan lusi.
“yang bener ini Ant, masa gini perjanjiannya?” protes Lusi
“ya itu terserah kamu, kalo setuju aku kasih uangnya kalo tidak ya mohon maaf” jawab Anto dengan santainya.
Sejenak Lusi memikirkannya dalam-dalam. Karena dia sangat butuh uang itu untuk melunasi hutang-hutangnya dan untuk kebutuhan lainnya, akhirnya Lusi menyetujuinya.
“oke aku tandatangani perjanjian ini” dalam hati Lusi berkata “aku harus melunasinya sebelum jatuh tempo” seraya menandatangani perjanjian itu.
“nah gitu donk, ini uangnya dan sampai jumpa 1 bulan yang akan datang”
Lalu Anto meninggalkan Lusi sendirian dirumahnya.
***
Satu bulan sudah berlalu tapi Lusi belum bisa melunasi hutangnya. Dirumahnya dia kelihatan cemas menunggu kedatangan Anto. Lalu tiba-tiba Anto datang.
“gimana Lus kamu mau melunasi hutang-hutang kamu” tagih Anto
“aduh Nto aku belum punya uang jangankan untuk membayar hutangku untuk bayar bunganya saja aku belum bisa” Melas Lusi.
“gak bisa gitu donk Lus perjanjiannya kan 1 bulan” tegas Anto.
“iya tapi ... ah aku minta keringanan sedikit saja” bujuk Lusi mencoba merayu.
“maaf Lus perjanjian tetaplah perjanjian, kamu tinggal pilih mau jadi foto model dan budak ku atau kita selesaikan dikantor polisi” ancam Anto “kebetulan aku ada proyek fotografi untuk majalah dewasa”
Sontak Lusi kaget mendengarnya tapi dia takut suaminya tahu apalagi kalau dipenjara. Dengan terpaksa dan hati yang hancur Lusi memilih menjadi budak Anto. Anto pun tersenyum menyambut kemenangan sambil menghisab rokok dalam-dalam.
“jangan, jangan sampai suamiku tahu. Baiklah janji adalah hutang dan hutang harus dilunasi” kata Lusi lirih.
“oke sekarang kamu ikut aku dan mulai sekarang aku jadi tuanmu, aku bebas minta apapun dari kamu” kata Anto sambil meyodorkan sebuah pakaian.
“iya tuan” kata Lusi
“Sekarang pakai baju itu tapi ga usah pakai daleman”
Lalu Lusi masuk kedalam untuk ganti pakaian seperti yang diperintahkan Anto. Tak berapa lama Lusi muncul mengenakan pakaian yang diberikan Anto. Lusi mengenakan hem tipis tanpa lengan yang sangat pendek dengan rok hotpants super pendek. Sehingga tampak sedikit bongkahan pantatnya yang padat berisi. Sebenarnya Lusi malu, namun itulah konsekuensi dari perjanjiannya. Dengan menahan rasa malu Lusi menuju mobil Anto.
“wow kamu cantik dengan pakaian itu” kata Anto tersenyum nakal “oke kita jalan, sesi pertama pemotretan ditepi pantai”
Sesampainya dipantai yang sepi mereka langsung melakukan pemotretan.
“coba sekarang kamu pose bebas dengan gaya kamu”
Lusipun menurutinya namun posenya kurang memuaskan Anto.
“nah sekarang Lus, coba kamu buka kancing bagian atas”
“baik tuan Anto”
“nah gitukan yahuud”
Lalu Lusi dipotret lagi dengan gaya-gaya sensual.
“sekarang buka pakaian atas kamu” perintah Anto.
“tapi tuan...” tolak Lusi
“kenapa kamu menolak, ingat perjanjiannya” nada Anto sedikit meninggi
“baikalah saya laksanakan” jawab Lusi dengan ragu.
Setelah selesai merekapun kembali kedalam mobil melanjutkan perjalanan menuju vila Anto. Dalam perjalanan Lusi sudah tidak mengenakan pakaian lagi. Yang tersisa hanya tinggal bra dan cd saja yang ia kenakan. Selama diperjalanan Anto selalu memainkan payudara Lusi dan terkadang memasukan jari tangannya kevagina Lusi. Lusi hanya pasrah tubuhnya dikerjai Anto, namun sesekali Lusi meleguh keenakan.
BERSAMBUNG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar